PERANG DI TANAH REJANG 1835 – 1949

 


Penulis                   : Emong Soewandi

Desain Cover         : Aji Asmuni

Editor                     : Dr. Sumarto, M.Pd.I

Layout Akhir         : Penerbit Andhra Grafika

Download Ebook Disini

Sinopsis

Dikisahkan orang Rejang pernah dipimpin oleh 4 orang yang disebut Ajai (dari kata Aji yang berarti raja), yakni Ajai Bitang, Ajai Begelan Mato, Ajai Siang dan Ajai Tiea Keteko.

Pada masanya datanglah empat bersaudara dari Majapahit (sumber lainnya menyebut dari Pagaruyung), bernama Biku Sepanjang Jiwo, Biku Bembo, Biku Bejenggo dan Biku Bermano. Ajai dikisahkan menyerahkan kekuasaannya kepada keempat biku ini untuk mengatur Tanah Rejang.

Perkembangan selanjutnya, dari hasil perkawinan keempat biku dengan keluarga Ajai, terbentuk petulai-petulai (marga berdasarkan geneologis) yang bersatu dalam federasi Empat Petulai. Pada masa berikut, federasi ini dan keturunan-keturunannya yang mengatur adat di Tanah Rejang dan memegang kendali kekuasaan di semua tempat di Tanah Rejang. 

Orang Rejang dipersatukan oleh kebudayaan yang sama dan terikat garis kesukuan berdasarkan geneologis dengan mengakui sebagai keturunan dari Empat Petulai. Atas dasar ini, mereka mengakui adanya satu dusun utama yang diseut kutei, sebagai pusat atau mulo jijei (mula jadi, desa-asal) petulai. 



0 Komentar